Pages

Ads 468x60px

29 Mei 2010

Homo rudolfensis

?Homo rudolfensis
Rentang fosil: Pliosen
Homo rudolfensis.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Primates
Famili: Hominidae
Genus: Homo
Spesies: H. rudolfensis
Nama binomial
Homo rudolfensis
Alexeev, 1986

Homo rudolfensis adalah fosil spesies hominin yang ditemukan oleh Bernard Ngeneo, anggota tim yang dipimpin oleh antropolog Richard Leakey dan zoolog Meave Leakey tahun 1972, di Koobi Fora pada bagian timur Danau Rudolf (kini Danau Turkana) di Kenya. Nama ilmiah Homo rudolfensis diusulkan pada tahun 1986 oleh V. P. Alexeev untuk spesimen Skull 1470 (KNM ER 1470). Skull 1470 berusia sekitar 1.9 juta tahun.

Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Homo Ergaster

?Homo ergaster
Rentang fosil: Pleistosen
Skull KNM-ER 3733 discovered by Bernard Ngeneo  in 1975 (Kenya)
Skull KNM-ER 3733 discovered by Bernard Ngeneo in 1975 (Kenya)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Primates
Famili: Hominidae
Bangsa: Hominini
Genus: Homo
Spesies: H. ergaster
Nama binomial
Homo ergaster
Groves & Mazak, 1975

Homo ergaster adalah spesies hominin yang telah punah yang hidup di Afrika timur dan selatan antara 1.9 hingga 1.4 juta tahun yang lalu pada era Pleistosen dan pendinginan iklim global.

H. ergaster terkadang dikategorikan sebagai subspesies dari Homo erectus.

Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Homo (genus)

Homo
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Ordo Primata
Famili: Hominidae
Subfamili: Hominidae
Genus: Homo
Linnaeus, 1758
Spesies
Homo erectus (punah)

Homo ergaster (punah)
Homo floresiensis (punah)
Homo habilis (punah)
Homo heidelbergensis (punah)
Homo neanderthalensis (punah)
Homo rudolfensis (punah)
Homo sapiens

Sejarah manusia dan prasejarah
sebelum Homo (Pliocene)
sistem tiga zaman prasejarah
>> Paleolitikum bawah: Homo, Homo erectus,
>> Paleolitikum tengah: awal Homo sapiens
>> Paleolitikum atas: perilaku modernitas
>> Neolitikum: peradaban
>> Near East | IndiaEuropeChinaKorea
>> Bronze Age collapseAncient Near EastIndiaEuropeChinaJapanKoreaNigeria
Sejarah
lihat pula: Modernitas, Futurologi
Masa depan

Homo adalah genus yang termasuk manusia dan kerabat dekatnya. Genus ini diperkirakan berusia sekitar 1,5 hingga 2,5 juta tahun. Semua spesies kecuali Homo sapiens telah punah; kerabat terakhir yang hidup, Homo neanderthalensis, punah sekitar 30.000 tahun lalu, meski bukti yang ditemukan beberapa waktu lalu memperkirakan bahwa Homo floresiensis hidup sekitar 12.000 tahun lalu.

Sebagian kecil ahli zoologi menganggap simpanse dan bonobo (biasa termasuk genus Pan), dan mungkin gorila (biasa termasuk genus Gorila) harus dimasukkan dalam genus ini berdasarkan persamaan genetis. Sebagian besar lainnya menganggap ada terlalu banyak perbedaan anatomi antara mereka dan manusia untuk bisa dianggap "Homo".

Kata homo adalah kata Latin untuk "orang".


Spesies



Dari : Wikipedia Indonesia
Reade more >>

Eosen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Mesonyx, ungulata karnivor yang berkembang pada kala Eosen.

Eosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung 55,8 ± 0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta tahun yang lalu yang merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum. Kala ini berlangsung mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen. Awal Eosen ditandai dengan kemunculan mamalia modern pertama. Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande Coupure, yang mungkin berhubungan dengan satu atau lebih bolide (meteor besar) yang ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay. Seperti halnya periode geologi lain, stratum yang menentukan awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, walaupun waktu tepatnya kurang dapat dipastikan.

Nama "Eosen" berasal dari bahasa Yunani eos (fajar) and ceno (baru) dan merujuk pada "kebangkitan" mamalia modern ("baru") yang muncul pada kala ini.

Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Oligosen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Mesohippus, suatu jenis mamalia yang hidup pada kala Oligosen.

Oligosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan periode ini terdefinisi dengan jelas, tapi waktu awal dan akhirnya agak kurang dapat dipastikan. Namanya berasal dari bahasa Yunani oligos ("beberapa") dan ceno ("baru"), dan merujuk pada sedikitnya penambahan mamalia modern setelah peledakan evolusi pada kala Eosen. Oligosen melanjutkan kala Eosen dan diikuti oleh Miosen dan merupakan kala ketiga dan terakhir pada periode Paleogen.

Awal Oligosen ditandai dengan kepunahan massal yang mungkin berhubungan dengan tumbukan objek luar angkasa yang ditemukan di Siberia dan dekat Chesapeake Bay. Batas antara Oligosen dan Miosen tidak dapat ditentukan secara mudah dengan suatu peristiwa, melainkan merupakan batas yang semu antara Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang relatif lebih dingin.

Oligosen sering dianggap merupakan masa transisi yang penting, suatu penghubung antara "[the] archaic world of the tropical Eocene and the more modern-looking ecosystems of the Miocene. (Haines)"

Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Elasmotherium

?Elasmotherium
Rentang fosil: Pliosen - Pleistosen
Elasmotherium  sibiricum
Elasmotherium sibiricum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Perissodactyla
Famili: Rhinocerotidae
Genus: Elasmotherium
J. Fischer, 1808
Species
  • E. sibiricum
  • E. inexpectatum
  • E. pei
  • E. caucasicum

Elasmotherium adalah genus badak berbulu wol yang bertanduk satu. Meskipun itu, ia adalah badak bertanduk yang paling besar, melebihi besarnya Coelodonta antiquitatis, yaitu badak berbulu wol biasa. Tingginya Elasmotherium 2 meter, panjangnya 6 meter, dan panjang tanduknya 2 meter.

Dari ; Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Entelodont

?Entelodonts
Rentang fosil: 45–20 Ma
Eocene Tengah - Miocene Awal
Gambar dari  Entelodon
Gambar dari Entelodon
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Upaordo: Suina
Superfamili: Entelodontoidea
Famili: Entelodontidae
Lydekker, 1883
Genera
Sinonim
  • Elotheridae

Entelodonts, terkadang dipanggil Babi Neraka atau Babi Pemusnah[1] adalah hewan omnivora mirip babi yang endemik di hutan-hutan Amerika Utara, Eropa, dan Asia dari Eocene tengah hingga Miocene awal (37.2—16.3 jtl)[2]

Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Zygolophodon

?Zygolophodon
Rentang fosil: 28.4–2.5 Ma
Rahang  bawah of Zygolophodon
Rahang bawah of Zygolophodon
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Proboscidea
Famili: Mammutidae
Genus: Zygolophodon
(Vacek 1877)
Spesies
  • Zygolophodon aegyptensis
  • Zygolophodon lufengensis
  • Zygolophodon proavus (sin. Mastodon brevidens, M. merriami)
  • Zygolophodon turicensis
  • Zygolophodon tapiroides (sin. Mastodon borsoni, M. turicensis)

Zygolophodon adalah nama genus mastodon dari Afrika, Asia, Amerika Utara, dan Eropa yang hidup di masa Miosen dan Pliosen. Mereka mungkin berevolusi dari Tetralophodon.


Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>

Deinotherium

?Deinotherium
Rentang fosil: Middle Miocene–Early Pleistocene
Ilustrasi Heinrich Harder tentang Dinotherium
Ilustrasi Heinrich Harder tentang Dinotherium
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Proboscidea
Upaordo: Deinotheroidea
Famili: Deinotheriidae
Upafamili: '†Deinotheriinae'
Genus: †Deinotherium
Kaup, 1829
Species

†Deinotherium bozasi (Arambourg, 1934)
†Deinotherium giganteum (Kaup, 1829)
†Deinotherium indicum (Falconer, 1845)

Deinotherium ("Hewan buas Mengerikan"), atau disebut Gading Pencangkul,[1] adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Saat itu ia hanya berubah sedikit. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern, kecuali belalainya yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung yang melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat terbesar ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua (Mamuthus Sungari) yang menandinginya (walaupun Mammuthus imperator bisa hamppir sebesar Mammuthus Sungari). Deinotherium jantan dapat tumbuh setinggi 3,5 hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa spesimen besar bisa mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5 sampai 10 ton, dengan jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton[2].

tengkorak Deinotherium dari Oxford University Museum of Natural History
Deinotherium giganteum

Deinotherium dan cryptozoology

Seorang cryptozoolog Bernard Heuvelmans menyebutkan dalam bukunya "On the Track of Unknown Animals" bahwa Deinotherium masih hidup di Afrika Tengah dan sumber pembunuhan kuda nil secara aneh dilaporkan dari Afrika di awal abad ke-20.

Dalam Budaya Populer

Dari : Wikipedia Indonesia
Reade more >>

Mamalia prasejarah

Mamalia prasejarah merupakan kelompok mamalia yang hidup sebelum keberadaan manusia. Sekitar 164 juta tahun lalu, pada masa Jura, Castorocauda lutrasimilis, hewan menyerupai mamalia (mammaliaform) yang memiliki berat berkisar 500 gram (1.1 lb), memiliki kulit mamalia sepenuhnya. Dengan rambut, kaki berselaput, dan ekor bersisik seperti berang-berang modern, juga gigi yang khusus untuk menangkap ikan.

Kemudian, 130 juta tahun lalu pada periode Cretaceous, terdapat mamalia besar, termasuk Repenomamus giganticus dan Repenomamus robustus. Fosil sepanjang hampir hampir satu meter telah ditemukan, dengan sisa-sisa dinosaurus ditemukan dalam kandungan isi perutnya.

Garis variasi mamalia berlanjut sepanjang periode Tersier hingga mencapai ukuran besar. Sebagian mammalia bertubuh besar punah di Zaman Es terakhir, namun masih memiliki keturunan yang lebih kecil.

[sunting] Daftar mamalia purba

Mamalia purba termasuk:


Dari : Wikipedia Indonesia
Reade more >>

Gomphotherium

?Gomphotherium
Rentang fosil: Awal Miosen–Awal Pliosen
Gomphotherium  productum
Gomphotherium productum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Proboscidea
Famili: Gomphotheriidae
Genus: Gomphotherium
Burmeister, 1837
Spesies
  • G. anguirvalis
  • G. angustidens
  • G. annectens
  • G. brewsterensis
  • G. calvertense
  • G. connexus
  • G. nebrascensis
  • G. obscurum
  • G. osborni
  • G. productum
  • G. rugosidens
  • G. simplicidens
  • G. willistoni
  • G. wimani
Tengkorak dari Gomphotherium (sebelumnya dikenal sebagai Tetrabeladon).

Gomphotherium (pengucapan: gom-fo-THEER-i-um) ("Welded Beast") adalah genus proboscidea punah yang berevolusi di Amerika Utara pada awal Miosen dari 13.650—3.6 juta tahun lalu, dan bertahan hidup selama 10 juta tahun.

Mereka kemudian menyebar ke benua Asia, Eropa dan Afrika setelah menurunnya ketinggian air laut yang memungkinkan mereka untuk menyeberang.[1] Mereka bertahan di masa Pliosen, dan sisa-sisanya telah ditemukan di Perancis, Jerman, Austria, Kansas, Pakistan dan Kenya.

Kerangka Gomphotherium angustidens.

Gomphotherium, juga dikenal dengan nama Trilophodon, Tetrabelodon, atau Serridentinus, berdiri setinggi 3 m (9.8 kaki), dan memiliki banyak kemiripan dengan gajah modern. Namun, mereka punya empat taring; dua di rahang atas dan dua lagi terdapat di rahang bawahnya yang panjang. Gading bawahnya paralel dan berbentuk seperti sekop dan digunakan dengan cara yang sama. Tidak seperti gajah modern, taring atasnya ditutupi lapisan enamel. Jika dibandingkan dengan gajah, tengkoraknya lebih memanjang dan rendah. Hewan ini kemungkinan hidup di rawa atau tepi danau, menggunakan gading mereka untuk menggali atau mencabut tumbuhan air. Jika dibandingkan dengan proboscidea sebelumnya, Gomphotherium memiliki gigi geraham yang jumlahnya jauh lebih sedikit; salah satunya memiliki tepian yang tinggi untuk memperluas bidang gilas makanan.

Kerangka sempurna dari Gomphotherium telah ditemukan di Mühldorf, Jerman, tahun 1971.

Taksonomi

Gomphotherium diberinama oleh Burmeister (1837). Mereka dimasukkan ke dalam Gomphotheriidae oleh Burmeister (1837), Qiu et al. (1981), Carroll (1988), Lambert and Shoshani (1998), Sach dan Heizmann (2001), Sanders dan Miller (2002) dan Lambert (2007). Serridentinus diberinama oleh Osborn (1923) dan dianggap bersinonim dengan Gomphotherium oleh Tobien (1972),[2] Madden dan Storer (1985),[3] Shoshani dan Tassy (1996)[4], Lambert (1996), Lambert dan Shoshani (1998)[5] dan Christiansen (2007).

Dari : Wikipedia Indonesia

Reade more >>