Pages

Ads 468x60px

05 September 2010

Propaganda penjajah dari masa ke masa..., dari zaman VOC sampai zaman FB

Masih dalam rangka menyambut hari "kemerdekaan", mari kita belajar sejarah penjajahan yg tidak diajarkan di bangku sekolah:

Propaganda penjajah dari masa ke masa..., dari era VoC sampai era eFBe




Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan. ) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sejumlah orang yang banyak. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.

Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda lebih menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk merubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran yang lebih lanjut untuk kepentingan agenda politik.

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan berpengaruh langsung pada perilaku untuk pencapaian suatu respon yang sama dengan niat yang dikehendaki dari pelaku propaganda.

Berikut ini beberapa contoh (gambar) bentuk propaganda:

Era Kolonial Belanda

"Belanda menolong Hindia (Indonesia)"
Sejak lama para penjajah menerjemahkan penjajahannya sebagai pertolongan bagi negara jajahannya.



Era Imperial Jepang

Propaganda kedatangan pemimpin penjajah Jepang
Disambut dengan penghormatan dan kemeriahan



Propaganda kepemimpinan dan pertolongan Jepang atas wilayah jajahannya



Poster kemenangan militer Jepang yang dipropagandakan sebagai "kemenangan" juga bagi negeri yang dijajahnya.



Era Kolonial Belanda II

Kembalinya nusantara di bawah penjajahan Kolonial Belanda dipropagandakan sebagai pertolongan Belanda kpd rakyat di negeri ini dari "penjajahan" Jepang.



Era Nekolim (Contoh propaganda via Facebook)

Propaganda saat ini yang menunjukkan "pertolongan" penjajah kepada rakyat jajahannya.



Propaganda saat ini yang menunjukkan "pertolongan" penjajah kepada rakyat jajahannya.



Propaganda lainnya yang menunjukkan intervensi dan penjajahan oleh suatu negara sebagai bentuk "pertolongan" dan "kepemimpinan".



Propaganda saat ini yang menunjukkan "pertolongan" penjajah kepada rakyat jajahannya.



Propaganda lainnya yang menunjukkan intervensi dan penjajahan oleh suatu negara sebagai bentuk "pertolongan" dan "kepemimpinan".



Bisa kita lihat, meski mengalami beberapa modifikasi dan inovasi, tapi pola propaganda dari dulu sampai sekarang sesungguhnya tidak mengalami banyak perubahan, terdapat beberapa pola baku yang dilakukan oleh propagandis penjajah dalam melancarkan aksi propagandanya. Diantaranya, selalu menonjolkan sosok sang penjajah (komunikator) sebagai pahlawan bagi rakyat yang dijajahnya (komunikan), dan hal ini dapat dengan mudah kita baca dari propaganda-propaganda mereka saat ini.


sumber:
informed.tk


_________________________________________________

TAMBAHAN 2 VIDEO TENTANG PENJAJAHAN TERBARU DI INDONESIA:

Indonesia: Negeri Kaya Jadi Negara Pengemis

Ratusan tahun lamanya, Indonesia itu dihisap oleh negara-negara Utara, bukan hanya Indonesia, semua negara-negara kulit berwarna. Sehingga Barat menjadi kuat, menjadi makmur, menguasai keuangan dan perdagangan sampai sekarang. Sekarang didikte oleh IMF, oleh Bank Dunia. Negeri yang begini kaya diubah menjadi negara pengemis: Indonesia. Karena tidak adanya karakter pada elit (penguasa). Pramoedya Ananta Toer, (Penulis & mantan tahanan politik)

http://www.youtube.com/watch?v=phTSnG4efdI

Ideologi Islam vs Imperialisme Amerika
bahwa 5% dari populasi dunia, yaitu kita, populasi Amerika, mengkonsumsi 25% dari sumberdaya dunia, dan ini sangat mengganggu masyarakat dunia lainnya. Kita seperti gurita raksasa yang mencengkram semuanya lalu selayaknya Santa Claus membagi-bagikannya kepada kita (warga AS) dan lihatlah kebohongan yang kita jalani ini, sementara 3/4 dunia hidup dalam kemelaratan. Setiap hari 24.000 orang mati karena kelaparan dan 30.000 anak mati karena wabah penyakit-penyakit yang tak bisa disembuhkan, setiap hari. John Perkins (ex Economic Hitman)

http://www.youtube.com/watch?v=N_lmGyuulRM

INDONESIA MILIK SIAPA?
(Bagian Sejarah Indonesia Yang Tidak Pernah Diajarkan)


Persekongkolan Jahat Persekongkolan Jahat dibalik Utang Luar Negeri

Transaksi utang luar negeri tidak bisa dipandang sebagai transaksi utang piutang biasa. Hal ini dibuktikan oleh kehadiran utang luar negeri yang telah berlangsung sejak awal kemerdekaan, kemudian berlanjut pada masa pemerintahan Soeharto dan masih berlangsung pemerintahan saat ini. Kemerdekaan Indonesia mendapat pengakuan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), setelah pemerintah Indonesia mau menanggung beban utang luar negeri yang dibuat oleh Hindia Belanda. Praktis sejak tahun 1950, pemerintah Indonesia serta merta memiliki utang yang terdiri dari utang luar negeri warisan Hindia Belanda senilai US$ 4 miliar dan utang luar negeri baru Rp 3,8 miliar. Ketika pemerintahan Soekarno melakukan pembuatan utang luar negeri baru maka pemerintah tidak bisa menghindar dari tekanan pihak pemberi utang.

Dikutip dari buku "Mafia Berkeley & Pembunuhan Massal di Indonesia''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar