Pages

Ads 468x60px

27 Juni 2010

Mbah Darwin Pemicu Perang Duniah

Mbah  Darwin Pemicu Perang Dunia

Semalam saya nonton film Amerika yang berjudul "flyboys". Mengisahkan tentang skuadron pesawat tempur Perancis "Laffayete Escrada" yang dipiloti oleh anak-anak muda Amerika. Mereka sendiri adalah sukarelawan alias bergabung dengan angkatan perang Perancis tanpa diminta. Saat itu sedang terjadi perang dunia I dan pesawat masih merupakan pesawat yang baru saja diciptakan dan menjadi mesin perang tercanggih di masa itu. Adegan pertempuran udaranya digambarkan realistis, sangat bagus. Tetapi bukan itu yang ingin saya sampaikan. Tetapi kenyataan bahwa Perang Dunia I merupakan perang dunia terkonyol, memakan korban jutaan jiwa hanya untuk maju sejauh belasan kilometer.

Pada PD I ini perang parit merupakan strategi utama dalam pertempuran. Prajurit hidup dalam parit pertahanan selama berbulan-bulan bahkan bisa bertahun. Didampingi oleh mayat-mayat rekan yang mati terbunuh, bila turun hujan parit-parit digenangi oleh lumpur. Para serdadu yang terjebak dalam parit ini hanya berjarak beberapa ratus meter dari lawannya. Setiap upaya untuk untuk maju menyerang akan menghasilkan kematian yang mengerikan. Kalau anda sudah pernah menonton film yang bersetting PD I pasti bisa membayangkan. Hanya untuk maju sejauh 12 km sekitar sejuta serdadu dari kedua pihak tewas dalam penyerangan kota Verdum Perancis oleh tentara Jerman.

Apa yang membuat perang ini terjadi? Ambisi kekuasaan para pimpinan politik memang mendorong perang tetapi yang paling utama adalah paham DARWINISME yang populer di awal abad 20 itu. Paham ini banyak diyakini oleh para pembesar. Perang yang tidak beralasan ini lebih banyak didorong oleh pemikiran bahwa bangsa yang terbaik yang bisa memenangkan pertempuran. Lebih sederhananya adalah manusia akan bertahan sesuai dengan seleksi alam, seperti teori evolusinya Mbah Darwin. Soal banyaknya jumlah kematian tidak menjadi persoalan karena itu hanyalah konsekuensi alam.

Teori ini sangat ditentang oleh kaum agamawan, saya rasa agama apapun. Setiap pemeluk Agama diperintahkan untuk berbuat kebaikan kepada siapapun, bersikap lemah-lembut untuk siapa saja. Oleh itu teori ini selayaknya tidak dipertahankan. Dibungkus dan dibuang ke laut yang jauh.

sumber: www.dibalikperangdunia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar